Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan jenjang menengah yang bertugas untuk mempersiapkan lulusannya siap bekerja sesuai dengan kompetensinya. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada era revolusi industri 4.0, telah menuntut semua sektor untuk berkembang menyesuaikan dengan perkembangan industri, mulai dari teknologi hingga budaya kerja yang diterapkan di industri. Keberhasilan SMK dalam mencetak lulusan tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki keterampilan dan kemampuan bersaing di dunia industri sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor ketika peserta didik melewati proses pembelajaran di sekolah.
Pada tahun 2016 telah terbit Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Keberhasilan program revitalisasi SMK tentunya harus mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat pusat ataupun daerah. Peran Kepala Sekolah sangat dibutuhkan dalam upaya mensukseskan program revitalisasi SMK. Kuatnya karakter kepala sekolah dapat membawa manfaat yang luar biasa bagi SMK, Kepala sekolah dapat berperan sebagai motivator, inovator, organizer dan controller dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK. Kepala sekolah pun harus mampu menciptakan strategi atau kebijakan untuk membawa guru, karyawan, dan peserta didik memiliki karakter kuat, terampil, kreatif, inovatif, imajinatif, peka terhadap kearifan lokal serta entepreneurship.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Program Peningkatan Kapasitas Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis Industri sehingga Kepala Sekolah dapat memposisikan diri di sekolah bukan sekedar sebagai Kepala Sekolah namun juga sebagai Chief Excecutive Officer (CEO) dari sekolah tersebut. Universitas Prasetiya Mulya kemudian mencoba untuk ikut serta berkontribusi dalam kegiatan tersebut demi tercapai cita-cita tidak hanya level kementerian, tetapi jauh terhadap nusa dan bangsa.